Pandangan Hidup di Indonesia dan di
Jepang
- PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Secara
singkat saya akan menjelaskan apa itu pandangan hidup, Setiap manusia mempunyai
pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, Karena itu ia menentukan
masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
A. PANDANGAN HIDUP DI INDONESIA
Perbedaan budaya dan etnis penduduk
Indonesia sangat besar. Hal ini terjadi karena banyaknya suku bangsa yang
mendiami pulau-pulau di Indonesia. Kelompok-kelompok penduduk yang saling
berbeda ini memiliki keistimewaan masing-masing yang sekaligus menjadi ciri
khas daerah regional tersebut.
Masing-masing suku juga
memiliki kebanggaan, kelemahan, nilai-nilai dan norma-norma. Semua ini
dapat terlihat dalam kebiasaan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-harinya.
Tentunya di antara perbedaan itu juga ada kesamaan, karena pada dasarnya mereka
berasal dari satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
Beberapa prinsip-prinsip yang
dimiliki oleh orang indonesia, sebagai berikut:
1.
Terima
Nasib
Biasanya faktor nasib dalam
kehidupan akan muncul di permukaan, bila sesuatu yang tidak
menyenangkan terjadi pada seseorang. Dalam hal ini sikap yang akan diambil oleh
yang bersangkutan adalah:” Ya, sudahlah. Terima saja nasibmu. Itu sudah takdir
dalam kehidupanmu”.
Sikap menerima, terjadi karena
menyadari adanya faktor nasib tersebut. Misalnya seseorang yang diperlakukan
dengan tidak adil. Dia tidak akan memberontak tetapi pada akhirnya akan
mengembalikan semuanya pada adanya faktor nasib. Walaupun sangatlah mungkin
bahwa sebelum seseorang mengambil keputusan tersebut, dia sebelumnya
telah beberapa kali berusaha untuk memperbaikinya/ memperjuangkannya,
tetapi gagal karena faktor-faktor yang ada di luar jangkauannya.
2.
Hirarki
Seseorang yang dapat menerima adanya
factor nasib akan mudah menerima adanya faktor hirarki dalam kehidupannya.
Suatu ketidaksamaan adalah hal yang biasa. Suatu pekerjaan yang fungsinya
“mengerjakan”sesuatu untuk orang lain dalam hal ini bukanlah dianggap sebagai
hal yang merendahkan diri. Jadi pekerjaan semacam supir, koki, baby
sitter, bukanlah pekerjaan yang hina.
3.
Rasa
Hormat dan Menghormati
Seperti yang kita ketahui, Indonesia
adalah Negara yang penduduknya sangat menghargai norma-norma dan
nilai-nilai dalam kehidupan sehari-harinya. Di Indonesia kehormatan adalah
salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-harinya. Bila
kehormatan seseorang dilanggar maka dia akan menjadi malu. Dan karena rasa malu
ini bisa menyebabkan dia menjadi mata gelap.
Banyak di antara kita yang sangat
peka terhadap celaan/teguran. Terutama bila dilakukan di depan orang banyak.
Juga bila teguran itu dilakukan di depan orang banyak pada siapa dia
sesungguhnya sangat menggantungkan rasa hormatnya.Untuk menghindari bahwa
seseorang akan merasa dipermalukan maka orang berusaha untuk tidak
menghina dan tidak membuat marah serta menyakiti hati orang lain.
4.
Halus
Suatu sikap yang halus sebetulnya
juga berhubungan erat dengan olah batiniah dan latar belakang social ekonomi
serta pendidikan seseorang. Dengan melalui olah batin ini, akan mudah
dicapai suatu sikap hidup yang lembut misalnya: Lembut berbicara, tidak
terlalu mengumbar kata, menghindari rasa cepat marah, sopan santun pada
sesamanya dan tidak kasar dalam berkata dan bertindak. Belajar mengendalikan
diri dan hidup dengan dasar “relativering” sangat mendukung prinsip dan sikap
hidup yang halus.
Keadaan lingkungan sosial ekonomi
seseorang sangat mempengaruhi kebiasaan kehidupannya. Juga pendidikan
memberikan sumbangan dalam cara berpikir dan berperilaku pada seseorang.
Seseorang yang tidak terlalu banyak
bicara di Indonesia, bukanlah hal yang aneh. Justru dengan sikapnya itu kita
bisa melihat sifat bijaksana yang dimilikinya. Misalnya, seseorang tidak perlu
menggunakan kata-kata kasar, atau mencaci buta dan membentak-bentak orang lain
untuk menyatakan ketidak setujuannya.
5.
Anti-Individualisme
Sebetulnya setiap orang Indonesia
merasa dirinya menjadi anggota dari suatu kelompok tertentu. Sangat mustahil
kalau seseorang tidak membutuhkan kehadiran orang lain.
Kelompok yang terpenting dalam hal
ini adalah Keluarga. Siapa yang
kehilangan rasa hormatnya entah karena kesalahan sendiri atau karena kesalahan
orang lain, akan mempermalukan seluruh anggota keluarga yang bersangkutan.
Misalnya, kasus perceraian. Keluarga menjadi marah besar karena khawatir bahwa
perceraian itu akan menghancurkan nama baik keluarga, atau karena perceraian
itu akan merusak status keluarga dalam kehidupan kemasyarakatannya.
6.
Harmoni
Prinsip hidup orang Indonesia jelas
mengikuti model keharmonisan/keselarasan. Dengan prinsip ini orang biasanya
berusaha untuk menghindari setiap konfrontasi yang timbul. Berbagai cara
dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya perselisihan. Biasanya
sentilan atau teguran tidak dilakukan didepan orang banyak dan disampaikan
secara subtil.
Dalam berkomunikasi hampir selalu
digunakan sistem yang indirect dan implicit. Konteks pembicaraan lebih penting
daripada yang diucapkan. Dalam pembicaraan banyak sekali hal yang harus
diinterpretasikan, di baca dan di dengar dari hal-hal yang tidak diucapkan.
B.
PANDANGAN
HIDUP DI JEPANG
Setelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom
sekutu (Amerika), Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus
diakui saat ini Jepang bersama China dan Korea Selatan sudah menjelma menjadi macan Asia dalam bidang teknologi dan ekonomi.
Bangsa
Jepang merupakan bangsa yang kuat dan memiliki harga diri yang tinggi.
Bangsa
Jepang sangat terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan disiplin. Mereka
mencurahkan segenap perhatian dan komitmennya untuk pekerjaan. Tidak heran jika
kualitas hasil pekerjaannya diakui sangat tinggi. Karena itulah, mereka menjadi
negara terkemuka dalam bidang industri dan perdagangan walaupun sumber daya
alamnya terbatas. Semangat atau etos kerja dikenal sangat tinggi dan tidak
lepas dari beberapa prinsip yang dipegang teguh oleh mereka dalam bekerja.
Beberapa prinsip orang
jepang tersebut adalah seperti berikut:
1.
Prinsip
Samurai
Prinsip mengajarkan tentang harga
diri, tak kenal menyerah dan kesetiaan. Jika mereka kalah berperang atau
bertarung, hara-kiri (Seppuku) atau menusukkan pedang ke perut sendiri
dilakukan sebagai bentuk harga diri. Saat ini, prinsip tersebut digunakan untuk
membangun ekonomi merekadan terbukti dengan prinsip tersebut ekonomi jepang
menjadi salah satu ekonomi paling maju di dunia .
2.
Prinsip
Bushido
Prinsip ini merupakan semangat
bekerja keras tak kenal lelah dalam belajar dan bekerja dan kehormatan,
keberanian, kebajikan, kejujuran, penghargaan, kesungguhan yang diturunkan dari
prinsip samurai. Prinsip Bushido diturunkan oleh mereka dari generasi ke
generasi sehingga masih terjaga dari dulu hingga sekarang.
3.
Budaya
Keishan
Budaya keishan adalah budaya kerja
yang kreatif dan inovatif serta produktif menuntut kesungguhan, kerajinan,
minat, dan keyakinan dalam bekerja. Budaya ini juga mendorong munculnya kemauan
untuk belajar dari orang lain. Contoh pengaplikasian budaya keishan oleh orang
jepang adalah mereka selalu membuat peemuan-penemuan baru dan selalu melakukan
inovasi yang lebih demi kemajuan bangsa dan dunia.
4.
Prinsip
Kai Zen
Prinsip kai zen adalah prinsip yang
sangat menekankan pentingnya tepat waktu atau sesuai jadwal dalam bekerja. Jika
tidak, akan terjadi keterlambatan sehingga perusahaan dan konsumen akan
mengalami kerugian. Intinya, waktu dan biaya harus optimal untuk menghasilkan
produk yang berkualitas. Inilah mengapa jepang industrinya sangat maju karena
Sumber daya manusianya sangat berkualitas.
Orang Jepang juga memiliki kebiasaan
seperti pembagian yang tegas antara kerja dan istirahat malu jika pulang kerja lebih
cepat, patuh dan loyal pada perusahaan. Semua prinsip dan kebiasaan ini
menjadi faktor penting dalam kemajuan bangsa Jepang.
Demikian
postingan saya tentang Pandangan Hidup di Indonesia dan di Jepang
bisa
bermanfaat dan menginspirasi kita bangsa Indonesia untuk selalu bekerja keras,
belajar, saling membantu dan gotong royong untuk membantu kemajuan bangsa
Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sumber:
http://awalilmu.blogspot.co.id/2015/12/prinsip-prinsip-kerja-orang-jepang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar