Minggu, 01 Mei 2016

MANUSIA DAN KEINDAHAN



 BAB 5
MANUSIA DAN KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti elok, permai, bagus dan sebagainya. Benda yang memiliki arti indah adalah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, dan sebagainya. Keindahan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia.
Keindahan identik dengan kebenaran. Kedua – duanya berasal dari Tuhan dan bersifat kekal. Keindahan bersifat universal artinya tidak terikat oleh perseorangan, waktu atau tempat, selera, mode, atau yang lainnya.
Keindahan itu sifatnya abstrak. Keindahan itu bisa dinikmati jika keindahan itu melekat dibenda sehingga dapat dirasakan dan dilihat. Dalam bahasa inggris keindahan berarti beautiful, dalam bahasa Perancis Beau, dalam bahasa spanyol Bello, dan dalam bahasa Latin Bellum.
Menurut cakupannya pengertian keindahan terbagi dalam 3 bagian yaitu:
a.       Keindahan  dalam arti yang luas
b.      Keindahan dalam arti estetis murni
c.       Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan

Keindahan dalam arti yang luas dibagi menjadi :
a.       Keindahan seni
b.      Keindahan moral
c.       Keindahan alam
d.      Keindahan intelektual

Selanjutnya dijelaskan keindahan dalam arti estetis murni adalah keindahan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengalaman estetisnya terhadap hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas adalah keindahan yang dapat dirasakan oleh indra yaitu indra penglihatan dalam hal ini adalah mata. Keindahan dalam arti terbatas dapat berupa warna atau bentuk.

BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. Hakekat Manusia
Manusia adalah mahluk Allah yang sempurna dan mulia dibandingkan mahluk Allah lainnya karna manusia dibekali akal ghorizi untuk berpikir dan juga manusia diberi tugas dan peran di muka bumi ini.
Manusia mempunyai dua kedudukan dan tugas. tugas pertama adalah sebagai abdullah, yang artinya adalah sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah maka manusia harus menuruti kemauan Allah yaitu beribadah karna beribadah adalah menuruti segala perintah, dan tidak boleh membangkang pada-Nya. Tugas kedua manusia adalah sebagai Kalifatullah. Jika tugas manusia adalah sebagai seorang pemimpin, tentu ia harus dapat membangun dunia ini dengan sinergis, dapat melakukan perbaikan-perbaikan, baik antara dirinya dengan alam, maupun antar sesama itu sendiri.
B. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa Sanskerta “dhara” artinya menahan, menanggung. Derita berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN 

A. Pengertian Keadilan
Arti dari keadilan ada ber macam-macam, aristoteles menyebutkan bahwa keadilan adalah kelayakan dalam tindak manusia, plato mengartikan keadilan sebagai pengendalian diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal, Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan dimana pemerintah meripakan pimipinan pokok yg menentukan dinamika masyarakat, kong hu cu berpendapat lain mereka menyebutkan bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Umumnya keadilan adalapengakuan dan perlakuan antara hak dan kewajiban.

B. Keadilan Sosial
“keadilan social bagi seeluruh rakyat Indonesia” dalam sila ini terdapat prinsip kesejahtraan sebagai salah satu dasar Negara yg di jelaskan sebagai prinsip “tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka” Utk mewujudkan keadilan social itu, di perinci perbuatan dan sikap yg perlu di pupuk, yakni:
1) Perbuatan luhur yg menceerminkan sikap dan Susana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak lain
3) Sikap suka member pertolongan kepada org yg memerlukan
4) Sikap suka bekrja keras
5) Sikap menghargai hasil arya org lain yg bermanfaat utk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama

BAB 8
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arts pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hash pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hash pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hash pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hash pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk-yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang tendapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

BAB 9
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian Tanggung Jawab 
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Yang manapun itu, bertanggung jawab adalah nilai moral yang mulia. Yang membuat manusia berhati-hati untuk tidak merugikan orang lain, bahkan berusaha semampunya untuk selalu berbuat kebaikan bagi orang lain. Orang-orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bermanfaat bagi sistem masyarakat,  atau sistem apapun juga. Sebaliknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab cenderung merusak sistem di manapun dia berada.

BAB 10
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa kuantatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya kuatir, tidak tanang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasannya.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya laind dari biasanya, misalnya berjalan mondar mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal – ngepalkan tangannya, dan lain – lain.

Sigmund Freud menyatakan bahwa ada tiga macam kecemasan yaitu:
1.    Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecendrungan untuk menjadi takut kalau ia barada dekat dengan benda – benda tertentu dari lingkungan.

2.    Kecemasan neurotic
Kecemasan yang timbul karena pengalaman tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a.    Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan
b.    Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
c.    Rasa takut adalah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
3.    Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam – macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
BAB 11
MANUSIA DAN HARAPAN

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.  Harapan tersebut tergantung pada pengerahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing.

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya terjadi sesuatu sehingga harapan adalah sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.

Sebab manusia memiliki harapan  adalah karena :
1.    Adanya dorongan kodrati
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan.

2.    Adanya dorongan kebutuhan hidup
Sudah menjadi kodrat manuaia bahwa manusia memiliki berbagai kbutuhan hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran amat penting bagi manusia.

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.    Kepercayaan kepada diri sendiri
2.    Kepercayaan kepada orang lain
3.    Kepercayaan kepada pemerintah
4.    Kepercayaan kepada Tuhan

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar