BAB 5
MANUSIA DAN
KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti
elok, permai, bagus dan sebagainya. Benda yang memiliki arti indah adalah
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, dan sebagainya. Keindahan
tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia.
Keindahan identik dengan kebenaran. Kedua – duanya
berasal dari Tuhan dan bersifat kekal. Keindahan bersifat universal artinya
tidak terikat oleh perseorangan, waktu atau tempat, selera, mode, atau yang
lainnya.
Keindahan itu sifatnya abstrak. Keindahan itu bisa
dinikmati jika keindahan itu melekat dibenda sehingga dapat dirasakan dan
dilihat. Dalam bahasa inggris keindahan berarti beautiful, dalam bahasa
Perancis Beau, dalam bahasa spanyol Bello, dan dalam bahasa Latin Bellum.
Menurut cakupannya pengertian keindahan terbagi dalam
3 bagian yaitu:
a.
Keindahan dalam arti yang luas
b.
Keindahan dalam arti estetis murni
c.
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan
Keindahan dalam arti yang luas dibagi menjadi :
a.
Keindahan seni
b.
Keindahan moral
c.
Keindahan alam
d. Keindahan intelektual
Selanjutnya dijelaskan keindahan dalam arti estetis
murni adalah keindahan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengalaman
estetisnya terhadap hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Sedangkan keindahan dalam arti terbatas adalah keindahan yang dapat dirasakan
oleh indra yaitu indra penglihatan dalam hal ini adalah mata. Keindahan dalam
arti terbatas dapat berupa warna atau bentuk.
BAB 6
MANUSIA DAN
PENDERITAAN
A. Hakekat Manusia
Manusia adalah mahluk Allah yang sempurna dan mulia
dibandingkan mahluk Allah lainnya karna manusia dibekali akal ghorizi untuk
berpikir dan juga manusia diberi tugas dan peran di muka bumi ini.
Manusia mempunyai dua kedudukan dan tugas. tugas
pertama adalah sebagai abdullah, yang artinya adalah sebagai hamba Allah.
Sebagai hamba Allah maka manusia harus menuruti kemauan Allah yaitu beribadah
karna beribadah adalah menuruti segala perintah, dan tidak boleh membangkang
pada-Nya. Tugas kedua manusia adalah sebagai Kalifatullah.
Jika tugas manusia adalah sebagai seorang pemimpin, tentu ia harus dapat
membangun dunia ini dengan sinergis, dapat melakukan perbaikan-perbaikan, baik
antara dirinya dengan alam, maupun antar sesama itu sendiri.
B. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita
berasal dari bahasa Sanskerta “dhara” artinya menahan, menanggung. Derita
berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan
lain-lain.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu
perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat
penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu
penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena
itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’
dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak
saudara.
BAB 7
MANUSIA DAN
KEADILAN
A. Pengertian Keadilan
Arti dari keadilan ada ber macam-macam, aristoteles
menyebutkan bahwa keadilan adalah kelayakan dalam tindak manusia, plato
mengartikan keadilan sebagai pengendalian diri dan perasaannya dikendalikan
oleh akal, Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan dimana pemerintah
meripakan pimipinan pokok yg menentukan dinamika masyarakat, kong hu cu
berpendapat lain mereka menyebutkan bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai
anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah
melaksanakan kewajibannya. Umumnya keadilan adalapengakuan dan perlakuan antara
hak dan kewajiban.
B. Keadilan Sosial
“keadilan social bagi seeluruh rakyat Indonesia” dalam
sila ini terdapat prinsip kesejahtraan sebagai salah satu dasar Negara yg di
jelaskan sebagai prinsip “tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka” Utk
mewujudkan keadilan social itu, di perinci perbuatan dan sikap yg perlu di
pupuk, yakni:
1) Perbuatan luhur yg menceerminkan sikap dan Susana
kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak lain
2) Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak lain
3) Sikap suka member pertolongan kepada org yg
memerlukan
4) Sikap suka bekrja keras
5) Sikap menghargai hasil arya org lain yg bermanfaat
utk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama
BAB 8
MANUSIA DAN
PANDANGAN HIDUP
Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan
hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang.
Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arts pandangan hidup. Pandangan hidup
artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hash
pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sehingga hash pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya. Hash pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hash pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk-yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.
Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu
terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang tendapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya.
BAB 9
MANUSIA DAN
TANGGUNG JAWAB
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia
adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya,
dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila
belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga
telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah
bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran
atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak
lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan
hidup dalam lingkungan alam.
Yang manapun itu, bertanggung jawab adalah nilai moral
yang mulia. Yang membuat manusia berhati-hati untuk tidak merugikan orang lain,
bahkan berusaha semampunya untuk selalu berbuat kebaikan bagi orang lain.
Orang-orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bermanfaat bagi sistem
masyarakat, atau sistem apapun juga. Sebaliknya orang-orang yang tidak
bertanggung jawab cenderung merusak sistem di manapun dia berada.
BAB 10
MANUSIA DAN
KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti
tidak tentram hatinya, selalu merasa kuantatir, tidak tenang, tidak sabar,
cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya kuatir, tidak tanang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasannya.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah
laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku
atau gerak gerik itu umumnya laind dari biasanya, misalnya berjalan mondar
mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan
sambil mengepal – ngepalkan tangannya, dan lain – lain.
Sigmund Freud menyatakan bahwa ada tiga macam
kecemasan yaitu:
1.
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman
perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya
adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecendrungan untuk menjadi
takut kalau ia barada dekat dengan benda – benda tertentu dari lingkungan.
2.
Kecemasan neurotic
Kecemasan yang timbul karena pengalaman tentang bahaya
dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
a.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan
b.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
c.
Rasa takut adalah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
3.
Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki
bermacam – macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah,
gelisah, cinta, rasa kurang.
BAB 11
MANUSIA DAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut
tergantung pada pengerahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing
– masing.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya terjadi sesuatu sehingga harapan adalah sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi.
Sebab manusia memiliki harapan adalah karena :
1.
Adanya dorongan kodrati
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan.
2.
Adanya dorongan kebutuhan hidup
Sudah menjadi kodrat manuaia bahwa manusia memiliki berbagai kbutuhan hidup
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui
atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran amat penting bagi
manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran
adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.
Kepercayaan kepada diri sendiri
2.
Kepercayaan kepada orang lain
3.
Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar