GOLDEN
HORN BAY
Tanduk
Emas (dalam bahasa Turki: Haliç, dalam bahasa Yunani: Khrysokeras atau
Chrysoceras atau Χρυσοκερας) yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Golden
Horn” ialah muara pemisah kota Istanbul. Horn atau Tanduk berasal dari lekukan dalam
dari teluk yang menuju ke Barat Laut. Golden atau emas merupakan rujukan puitis
terhadap pantulan sinar matahari terbenam yang indah. Ottoman menyebut Tanduk
sebagai Haliç, yang dalam bahasa Turki modern adalah istilah geografis untuk
"muara", meskipun dalam bahasa Arab aslinya, itu berarti
"jurang".
Golden
Horn adalah muara Sungai Alibeyköy dan Kağıthane (dikenal secara kolektif
sebagai Air Manis Eropa oleh para pelancong Eropa awal abad-abad lalu;
bergabung dengan timur laut Eyüp dekat Silahtar), terbentuk ketika perairan
Bosphorus membanjiri mereka. Golden Horn menjadi pelabuhan utama Istanbul,
dapat dikatakan bahwa Golden Horn Bay juga merupakan rute perdagangan di
seluruh Bosphorus.
Pada
abad ke – 18, tepian Golden Hornbay dan sungai – sungai yang membentuknya
dihiasi dengan istana dan rumah – rumah mewah yang dikelilingi oleh kebun Tulip
(kebun Tulip sebagian besar sekarang telah hilang), Golden Hornbay merupakan
tempat dimanan masyarakat Utsmaniyah menikmati pesta mewah.
Sungai
Kağıthan banyak disukai, dimana sungai ini berada di pinggiran kota berpasir
Sadabad yang biasa disebut juga sebagai “Kota Bahagia”. Hal ini terjadi pada
Era Tulip (Lale Devri, 1718 – 1730) atau beberapa menyebutnya “Era Debauch”
(Sefahat Devri), yang kemudian dituduh sebagai salah satu alasan melemahnya
ekonomi Turki dan terjadi pembubaran kaisar. Gaya hidup mewah ini berakhir
dengan Pemberontakan Patrona Halil yang dipimpin Janisarry tahun 1730, ketika
bangunan di Sabadab dibakar. Revolusi Industri Turki pada abad ke-19 menjadikan
tepian Golden Horn bay sebagai salah satu pusat industry dari ekonomi Turki
hingga tahun 1980an. Hal ini berdampak buruk pada Golden Horn bay yang
disebabkan oleh limbah industri yang tidak diolah dari selokan kota sehingga
membuat Golden Horn bay meluap dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, oleh
karena itu banyak orang yang mengindari jalan disepanjang tepian sungai.
Pada
akhir 1980an, upaya untuk membawa Golden Horn bay ke masa kejayaannya dimulai.
Saat ini airnya jauh lebih bersih dan digunakan untuk berenang perayaan
Epiphany dari komunitas Yunani lokal, dimana beberapa perenang berusaha untuk
mengambil salib kayi yang dilemparkan ke air oleh Patriark.
Golden
Horn bay memiliki pantai Selatan dan Utara, namun karena bentuk tandukan yang
hampir berliku – liku kadang terlihat seperti barat dan utara tampak seolah –
olah di Timur. Oleh karena itu berlaku aturan sederhana: Jika kita berdiri di
sebidang tanah yang berdekatan dengan Masjid Sulaimani, bata merah dan Phanar
Greek College atau Masjid Eyup maka kita
berada di tepi Selatan. Sebaliknya, jika kita berada di tanah yang sama dengan
Menara Galata atau Galaangan Kapal Kasimpasa, maka kita berada di pantai Utara.
Jembatan Galata Bridge merupakan salah satu dari banyak jembatan di Teluk Golden Horn, Istanbul, Turki. Jembatan Galata ini menghubungkan beberapa bagian dari Kota Lama dan Kota Baru di Istanbul, tepatnya bagian Eropa. Kedua kota tersebut menghubungkan sirkeci dan distrik Eminonu, Istanbul dengan Karakoy (galata) dan Beyoglu di bagian modern Istanbul. Jembatan ini juga memiliki arsitektur yang sangat unik. Terdiri dari 2 tingkat dengan lantai bawah ditempati oleh restoran dan kafe. Sementara di bawah jembatan berfungsi sebagai lorong lewatnya kapal. Panjang jembatan 466 meter dan lebar 25 meter.
Jembatan
bosphorus adalah jembatan penghubung asia dan eropa. Jembatan bosphorus yang
juga namanya diambil dari nama selat tersebut, merupakan salah satu jembatan
dari dua jembatan yang menyebrangi selat. Jembatan bosphorus yang memiliki
panjang 1.074 m ini dimulai pembangunannya dari tahun 1970 dan selesai di tahun
1973. Kemudian jembatan lainnya adalah jembatan fatih sultan mahmet, yang
memiliki panjang 1.090 m yang diselesaikan pada tahun 1988, lokasinya 55km di
sebelah utara jembatan pertama.